Senin, 17 Oktober 2016

FOKUS MASALAH, RUMUSAN MASALAH, HIPOTESIS DAN ASUMSI

Tags

A.    Fokus Masalah
Fokus penelitian kualitatif  yang kemudian disebut fokus penelitian saja, Berisi pokok masalah yang bersifat umum. Dalam mencari fokus penelitian kualitatif  harus jeli terhadap masalah yang paling urgensi atau penting dan mendesak dalam pemecahannya. Dalam fokus penelitian kualitatif masalah dikatakan penting atau urgen jika masalah terrsebut tidak dipecahkan melalui penelitian akan menimbulkan masalah lain. Sedangkan untuk menilai apakah suatu masalah penting atau tidak maka dilakukanlah sebuah analisis masalah. Dalam penelitian kualitatif penentuan fokus didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan). 

Fokus penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan grand tour question atau yang disebut dengan penjelajahan umum. Dari sini peneliti memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan situasi sosial. Dari sini diperolehkah fokus penelitian kualitatif dan untuk memahami secara luas terhadap suatu masalah maka diperlukan pemilihan fokus penelitian.

Ada 4 alternatif dalam menentukan fokus penelitian kualitatif
1.  Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.
2.  Menorganisasikan fokus berdasarkan domain-domain tertentu.
3.  Memilih fokus yang mengandung penemuan
    untuk mengembangkan iptek.
4. Menetapkan fokus berdasarkan teori-teori yang telah ada.
Contoh fokus penelitian

Analisis terhadap peran dan pola hubungan antara Kabupaten, Kecamatan, dan Kelurahan dalam kerangka Otonomi Daerah

Sejak diberlakukan LM tentang Otonomi Daerah (UU No. 22/ 1999, diperbaiki menjadi UU No. 32/2004) telah terjadi perubahan-perubahan di tiga lembaga, yaitu Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan. Perubahan itu menyangkut berbagai aspek termasuk wewenang, dan pola pelayanan terhadap publik.
Beberapa pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pola hubungan antara Kelurahan dan kecamatan, serta Kecamatan dan kabupaten saat ini?
2.      Apakah ada pengkayaan dan pengurangan wewenang, di ketiga lembaga ini, relatif dibandingkan sebelum otonomi daerah diberlakukan.
3.      Bagaimana pola hubungan pengelolaan keuangan daerah antara ketiga lembaga tersebut?
4.      Bagaimana kualitas pelayanan menurut rakyat di ketiga lembaga ini?
5.      Kendala kendala apa saja yang dihadapi Bupati, Camat, dan Lurah (Kepala Desa) dalam hal birokrasi kepemerintahan?

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan level of explanation suatu gejala, secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah yaitu deskriptif, komparatif dan assosiatif.
·         Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan di teliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
·         Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu di bandingkan dengan yang lain.
·         Rumusan masalah assosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya.
Setiap peneliti baik peneliti kuantitatif mau pun kualitatif harus membuat rumusan masalah. Pertanyaan dalam penelitian kualitatif di rumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain (in context). Peneliti yang meggunakan pendekatan kualitatif, pada tahap awal penelitiannya. Ia akan mengembangkan fokus penelitian sambil mengumpulkan data. Proses seperti ini di sebut “emergent desingn” (Loncoln dan Guba, 1985:102). Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan penelitian tidak di rumuskan atas dasar definisi operasional dari suatu variable penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif di rumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks, interaksi social yang terjadi, dan kemungkinan di temukan hipotesis atau teori baru.

Langkah - Langkah Perumusan Masalah
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat rumusan masalah, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Menentukan Fokus Penelitian,
2. Mencari berbagai faktor yang berkaitan dengan fokus permasalahan dalam penelitian.
3.  Menkaji faktor-faktor yang menarik untuk ditelaah, kemudian menetapkannya faktor mana yang akan dipilih.
4.    Mengkaitkan faktor-faktor yang dipilih dengan fokus penelitian.

Contoh Rumusan Masalah Penelitian Kualitatif
Berikut ini di berikan contoh rumusan masalah dalam proposal penelitian kualitatif tentang suatu peristiwa.
  • Apakah peristiwa yang terjadi dalam situasi social atau setting tertentu? (Rumusan masalah deskriptif)
  • Apakah makna peristiwa itu bagi orang-orang yang ada pada setting itu? (Rumusan masalah deskriptif)
  • Apakah peristiwa itu di organisir dalam pola-pola organisasi social tertentu? (rumusan masalah assosiatif/hubungan yang akan menemukan pola organisasi dari suatu kejadian )
  • Apakah peristiwa itu di hubungkan dengan peristiwa lain dalam situasi social yang sama atau situasi social yang lain (rumusan masalah assosiatif)
  • Apakah peristiwa itu sama atau berbeda dengan peristuwa lain (rumusan masalah komperatif)
C.    Hipotesis
Semula istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata ialah katahupo” (sementara) dan ”thesis (pernyataan ayau teori). Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih(Kerlinger,1973:18 dan Tuckman,1982:5).
Atas dasar defenisi diatas,sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.
Dalam penelitian ada tahapan yang harus dilalui, salah satunya adalah tahapan hipotesis. Pada proses penelitian kualitatif, yang model analisisnya menggunakan beberapa siklus tahapan, tahap setiap siklusnya melibatkan pengumpulan data, yang dilanjutkan dengan analisis data, dan berakhir dengan kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh dari satu siklus ini akan divalidasi dengan siklus berikutnya untuk memperoleh kesimpulan yang lebih terpercaya, dan diteruskan lagi ke siklus seterusnya (snow balling technique) sampai dihasilkan kesimpulan yang paling valid. Sebelum menjadi kesimpulan akhir, kesimpulan dari setiap siklus antara tersebut.menjadi kesimpulan sementara (temporary). Kesimpulan sementara ini disebut hipotesis empiris.
D.    Asumsi
Setelah peneliti menjelaskan permasalahan secara jelas, yang dipikirkan selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas. Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat tentang kedudukan permasalahan yang sedang diteliti. Asumsi yang harus diberikan tersebut, diberi nama asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di dalam pelaporan hasil penelitian nanti.
Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc.Ed. anggapan dasar atau postulat merupakan sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik, dimana setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik yang mungkin meragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai suatu kebenaran.
Peneliti perlu merumuskan anggapan dasar :
  1. Agar ada dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti
  2. Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian
  3. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis
Contoh Asumsi
Judul penelitian :
Studi tentang peranan orang tua terhadap pilihan profesi anak SMA se-Daerah Istimewa Yogyakarta”.

Anggapan dasar yang dapat dirumuskan antara lain :

1.   Hubungan antara anak dengan oranga tua cukup erat.
2.   Anak tahu tentang keadaan orang tuanya ( pendidikan, pekerjaan, cita – cita terhadap dirinya dsb ).

3.   Anak SMA sudah memahami berjenis jenis profesi yang ada, baik dalam wilayah yang sempit maupun wilayah yang luas. 


EmoticonEmoticon