Jumat, 20 Mei 2016

Menelusuri Asal Usul Pesawat Tempur Di Simpang Aneuk Galong Montasik

Tags
Maimun Saleh lahir 14 Mei 1929. Dia putra kedua dari lima bersaudara pasangan Tgk HM Saleh dan Aisyah, yaitu Tgk Hasballah, Maimun Saleh, Abasyah, Hadisyah dan Tgk Faisal. Maimun Saleh menempuh pendidikan di sekolah Taman Siswa dan sekolah menengah Islam di Koetaradja (sekarang Banda Aceh). Tahun 1949 Maimun diterima menjadi murid penerbang di Koetaradja. Pada 1950 dia dipindahkan ke sekolah penerbang di Kalijati Jawa Barat, dan 1 Februari 1951 berhasil memperoleh ijazah sebagai penerbang kelas 3.

Sejarah Pesawat Tempur Di Simpang Aneuk Galong Montasik Aceh Besar (Aceh Rayeuk)
Pesawat Tempur Di Simpang Aneuk Galong Montasik Aceh Besar
Setelah itu, Maimun Saleh masuk Skuadron IV (pengintai darat) dan turut serta dalam semua operasi yang dijalankan oleh skuadron ini. Namun maut tak dapat disangka. Pada Jumat, 1 Agustus 1952, Sersan Maimun Saleh yang sedang menerbangkan pesawat intai Auster IV-R-80 mengalami kecelakaan di Pangkalan Udara Semplak Bogor pukul 09.25 WIB. Maimun gugur dalam kecelakaan itu.
Atas prakarsa Teuku Syahril, pembangunan monumen pesawat tempur di atas tugu Maimun Saleh, selain untuk mengenang jasa penerbang pertama dari Aceh, juga sebagai bentuk terima kasih dan ikatan batin antara Angkatan Udara dan masyarakat Aceh. Ini juga terkait dengan jasa masyarakat Aceh yang menyumbangkan pesawat terbang pertama RI-001 Seulawah kepada Indonesia sebagai modal awal saat Indonesia baru merdeka.
prosesi peletakan pesawat tempur Hawk-200 di atas Tugu Maimun Saleh dilakukan Januari 2008, dan dipimpin Danlanud SIM, Letkol Pnb Fachri Adami.
Menurut Fachri, pesawat tempur yang dijadikan monumen itu pesawat asli, bukan replika, termasuk empat amunisi yang terdapat di atas sayap pesawat. Hanya saja, pada amunisi itu detonator dan peluru ledakannya tidak dipasang lagi.
Jet tempur itu sendiri sebenarnya sudah dibawa ke Aceh pada 2003, setelah pesawat mengalami kecelakaan saat melakukan penerbangan di Pekanbaru, Riau. Dalam kecelakaan itu beberapa bagian badan pesawat retak dan tak bisa diterbangkan lagi.
Masyarakat Aceh patut berbangga hati, karena satu-satunya daerah yang menerima pesawat tempur untuk dijadikan monumen adalah Aceh. Dengan demikian Aceh sekarang memiliki tiga monumen pesawat, yaitu monumen pesawat RI-001 Seulawah di Blang Padang (Banda Aceh), monumen pesawat tempur Hawk-200 di Tugu Maimun Saleh, dan pesawat jenis A4 SkyHawk TT-0435 buatan Amerika dari Skuadron 11 Makassar yang sekarang ditempatkan di apron Lanud Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar sebagai monumen kedirgantaraan.
Peresmian monumen pesawat tersebut oleh Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto ST pada 24 September 2010.

jika Anda melintasi jalan raya Banda Aceh-Medan — dari arah Medan menuju Banda Aceh—di sekitar Km 14 sebelum memasuki kota Banda Aceh, tepatnya di simpang Desa Aneuk Galong, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar, di sisi kiri akan terlihat sebuah monumen pesawat tempur jenis Hawk 200, milik TNI Angkatan Udara.
Monumen pesawat tempur itu dipasang di atas tugu Maimun Saleh, yang dimaksudkan untuk mengenang jasa Maimun Saleh sebagai penerbang pertama asal Aceh. Maimun Saleh gugur pada 1 Agustus 1952 dalam usia 25 tahun akibat kecelakaan pesawat intai di Pangkalan Udara Semplak, Bogor, Jawa Barat.
Monumen pesawat tempur ini sengaja ditempatkan di Aneuk Galong karena Maimun Saleh lahir di desa ini. Pendirian monumen itu tak lepas dari inisiatif Marsekal Udara Teuku Syahril, putra Aceh kelahiran Montasik Aceh Basar, yang pada 2008 menjabat sebagai Komandan Operasi Angkatan Udara I. Desa Aneuk Galong dan Desa Montasik tempat kelahiran Teuku Syahril tidak berjauhan.

Nama Maimun Saleh, selain diabadikan pada tugu di simpang Aneuk Galong, juga telah diabadikan pada bandara militer Lhoknga Aceh Besar. Setelah lapangan terbang Lhoknga tidak digunakan lagi, karena telah dibangun Bandara Blang Bintang yang sekarang bernama Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), maka nama Maimun Saleh kemudian diabadikan pada lapangan terbang Cot Bak U di Sabang. Selain itu, nama Maimun Saleh juga diabadikan sebagai nama jalan di pusat perbelanjaan Peunayong, Banda Aceh.
Pemasangan Tugu Pesawat, Simpang Aneuk Galong, Montasik.
Pesawat tempur Hawk-200 buatan Inggeris, pada 1980-an yang dijadikan monumen atas tugu itu adalah pesawat tempur utuh dan asli. Hanya saja, pesawat ini tidak bisa lagi dipergunakan karena beberapa bagian badan pesawat ada yang sudah retak.
Atas usaha Marsekal Teuku Syahril dengan berbagai perjuangan yang membutuhkan waktu, akhirnya pesawat tersebut berhasil diboyong ke kampung Maimun Saleh untuk dijadikan monumen yang berjarak hanya sekitar 200 meter rumah Maimun Saleh sendiri.
Gambar: sianakdesa
Sumber: atjehgallery | aneukbolangdotblogspotdotcodoid
Tugu Jet Tempur Maimun Saleh Aneuk Galoeng Montasik Aceh Besar

Rabu, 18 Mei 2016

Korban Jambo Keupok Minta Presiden Tegakkan HAM

BAKONGAN | Pegiat hak asasi manusia di Aceh memperingati peristiwa kekerasan Jamboe Keupok yang terjadi 13 tahun lalu pada saat konflik bersenjata antara GAM dan TNI. Peringatan dipusatkan di Gampong Jamboe Keupok, Kecamatan Kota Bahagia, Kabupaten Aceh Selatan, Selasa (17/52016) malam.


Peringatan 13 tahun tragedi Jambo Keupok 17 Mei 2016


Para aktivis memperingati momen itu secara sederhana bersama keluarga korban dan unsur pemerintah daerah setempat.

“Ini bagian dari merawat ingatan dan menuntut keadilan,” kata Hendra Saputra, koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh, Rabu, 18 Mei 2016.

Menurut dia peringatan dipusatkan di tempat kejadian.

Peristiwa Jamboe Keupok, kata dia, adalah penyiksaan, pembunuhan dan pembakaran terhadap 16 warga Desa Jamboe Keupok, Aceh Selatan yang dilakukan aparat keamanan. Pelanggaran HAM tersebut telah dilakukan projustisia (penyelidikan) oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang berkas penyelidikannya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.

Baca: Tragedi Jambo Keupok, Pembantain Muslim Aceh oleh TNI di Bakongan

Kata Hendra, kegiatan yang dilakukan saban tahun itu bertujuan untuk merawat memori dan sebagai ekspresi untuk meminta pertanggungjawaban negara.
“Selama ini keluarga korban telah melakukan berbagai upaya untuk meminta pertanggungjawaban negara atas kasus tersebut,” ujarnya.

Korban, kata dia, juga meminta Presiden dan Gubernur Aceh agar melakukan upaya-upaya yang konkrit, cepat dan sistematis untuk pemenuhan hak korban pelanggaran hak asasi manusia masa lalu, termasuk hak kebenaran, hak keadilan, hak pemulihan dan jaminan ketidakberulangan. Komnas HAM juga diminta untuk pengungkapan kebenaran dan penegakan hukum atas kasus tersebut.
Anggota Komnas HAM, Otto Syamsuddin Ishak kepada Tempo mengakui pihaknya telah turun untuk menyelidiki kasus Jambo Keupok di Aceh Selatan.

“Hasilnya telah disampaikan ke Kejaksaan Agung,” ujarnya.
Komnas HAM, kata dia, serius menangani kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu di Aceh. Otto mengharapkan masyarakat mendukung upaya yang dilakukan Komnas HAM. (Sumber : Goaceh.co)

Tragedi Jambo Keupok, Pembantain Muslim Aceh oleh TNI di Bakongan

Tragedi Jambo Keupok pada 17 Mei 2003 adalah sebuah peristiwa pelanggaran HAM berat yang terjadi di desa Jambo Keupok, Kec. Bakongan, Aceh Selatan. 

Kuburan massal tragedi Jambo Keupok

Sebanyak 16 orang penduduk sipil tak berdosa mengalami penyiksaan, penembakan, pembunuhan di luar proses hukum (extrajudicial killing) dan pembakaran serta 5 orang lainnya turut mengalami kekerasan oleh anggota TNI Para Komando (PARAKO) dan Satuan Gabungan Intelijen (SGI).

Kronogis Peristiwa 

Peristiwa ini diawali setelah sebelumnya ada informasi dari seorang informan (cuak) kepada anggota TNI bahwa pada tahun 2001-2002, Desa Jambo Keupok termasuk salah satu daerah basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh aparat keamanan dengan melakukan razia dan menyisir kampung-kampung yang berada di Kecamatan Bakongan. Dalam operasinya, aparat keamanan sering melakukan tindak kekerasan terhadap penduduk sipil; seperti penangkapan, penghilangan orang secara paksa, penyiksaan dan perampasan harta benda.
Peletakan batu pertama, pembangunan monumen tragedi Jambo Keupok

Puncaknya adalah ketika pada 17 Mei 2003, sekitar pukul 7 pagi, sebanyak 3 (tiga) truk reo berisikan ratusan pasukan berseragam militer dengan memakai topi baja, sepatu lars, membawa senjata laras panjang dan beberapa pucuk senapan mesin mendatangi desa Jambo Keupok dan memaksa seluruh pemilik rumah untuk keluar. Lelaki, perempuan, tua, muda, dan anak-anak semua disuruh keluar dan dikumpukan didepan rumah seorang warga.

Monumen Tragedi Jambo Keupok
Para pelaku yang diduga merupakan anggota TNI Para Komando (PARAKO) dan Satuan Gabungan Intelijen (SGI) menginterogasi warga satu persatu untuk menanyakan keberadaan orang-orang GAM yang mereka cari. Ketika warga menjawab tidak tahu, pelaku langsung memukul dan menendang warga. Peristiwa tersebut mengakibatkan 4 warga sipil mati dengan cara disiksa dan ditembak, 12 warga sipil mati dengan cara disiksa, ditembak, dan dibakar hidup-hidup, 3 rumah warga dibakar, 1 orang perempuan terluka dan pingsan terkena serpihan senjata, 4 orang perempuan ditendang dan dipopor dengan senjata. Peristiwa ini juga membuat warga harus mengungsi selama 44 hari ke sebuah Mesjid karena takut anggota TNI akan kembali datang ke desa Jambo Keupok.

Peringatan 13 tahun tragedi Jambo Keupok 17 Mei 2016

10 tahun sudah, warga Jambo Kepuok tidak memperoleh keadilan dari negara. Bahkan mereka hingga saat ini masih mengalami trauma. Banyak anak-anak korban yang tidak mampu melanjutkan pendidikan karena tidak memiliki biaya (berhenti pada SD, SLTP dan SLTA). Sementara, proses hukum terhadap para pelaku belum juga dilakukan. 

Pengaspalan Jalan Puskesmas Plus Kota Fajar "Cilet-cilet" Warga Kecewa

KLUET RAYA | Kondisi pengerjaan proyek pengaspalan (hotmix) menuju Puskesmas Plus Kota Fajar, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan mengecewakan masyarakat. Baru selesai diaspal, mulai terlihat rusak, terkelupas dan retak bahkan dinilai tipis.

jalan menuju Puskesmas Plus Kota Fajar
Tokoh masyarakat Kluet Raya, Zaiton Ludny, Rabu (18/5/2016), mengaku kecewa atas kurang sempurnanya pekerjaan proyek hotmix menuju Puskesmas Plus Kota Fajar, berkisar lebih kurang 250 meter.
Bila aspal ini padat, lekat dan ketebalannya sesuai serta pengerasannya maksimal, tidak mungkin dicongkil sedikit saja bisa terkelupas.

Zaiton Ludni mensinyalir pekerjaan ini dilaksanakan asal-asalan alias cilet-cilet.

Pihak rekanan harus melakukan perbaikan hingga akses menuju Puskesmas ini lebih sempurna. Masak baru diaspal sudah melenyot dan tidak rata. Ini salah satu indikasi pekerjaannya seperti dipaksakan.
“Kita minta pihak terkait, Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) serta DPRK untuk melakukan peninjauan. Jika secara teknis terbukti tidak sempurna, kita harap dilakukan perbaikan sehingga uang negera tidak dirugikan,” tegas mantan Sekretaris KNPI Aceh Selatan itu kepada GoAceh.co saat meninjau lokasi.

Kepala Dinas BMCK Aceh Selatan, Bahrumsyah yang dikonfirmasi mengaku tidak begitu ingat berapa panjang dan biaya proyek pengaspalan jalan Puskesmas Plus Kota Fajar. Apa bila belum sempurna, berjanji diinstruksikan pihak rekanan untuk melakukan perbaikan, selagi biaya proyek belum dibayar.
“Mohon maaf, saat ini saya lagi di lapangan. Jadi belum bisa melihat datanya secara detail.
Proyek itu bersumber dari APBK Tahun 2015. Besok akan saya beri jawaban rinci. Jika memang tidak sempurna, kita arahkan pihak kontraktor untuk memperbaiki. 
Namun kita tinjau dulu ke lokasi,” terang Bahrumsyah. (Sumber : Goaceh.co)

[VIDEO] Di Markas PBB Bunda Elliza Jelaskan Tentang TransKutaraja Hingga Peningkatan Ekonomi di Banda Aceh

Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal diundang PBB sebagai pembicara utama tentang pembangunan kota. Pertemuan Informal Hearings with Representatives of Local Authorities dalam rangka penyelenggaraan Konferensi Habitat III itu berlangsung di Markas Besar PBB, New York, pada 16 Mei 2016.


 Illiza Banda ACeh
Pertemuan ini untuk memberikan pandangan pemerintah daerah mengenai pembangunan berkelanjutan di kawasan perkotaan. Pandangan-pandangan tersebut akan menjadi masukan untuk Konferensi Habitat III, yang akan diselenggarakan di Ekuador, 17-20 Oktober 2016.

Di markas PBB, Wali Kota yang kerap disapa Bunda Eli itu menjelaskan tentang pembangunan di Kota Banda Aceh, dari peningkatan ekonomi, pembangunan Banda Aceh setelah tsunami, kawasan mangrov, infrastruktur, kehadiran gedung evakuasi bencana, pendidikan kebencanaan, ruang hijau, hutan kota di Tibang dan TransKutaraja sebagai transportasi publik yang ramah lingkungan.

Berikut video saat Illiza Sa’aduddin Djamal bicara di Markas PBB yang ditayangkan oleh United Nation Web TV: Klik disini
(Video Illiza berbicara dapat dilihat pada durasi video ke  1:45:20)

 (Sumber: http://klikkabar.com/2016/05/19/video-di-markas-pbb-bunda-eli-jelaskan-tentang-transkutaraja-hingga-peningkatan-ekonomi-di-banda-aceh/)

Karya Aneuk Nangroe: Inovasi Teknologi Siaga Bencana Gempa Dan Tsunami

Tags
Masih teringat dan terbayang dengan jelas peristiwa yang terjadi pada 11 tahun yang lalu, ketika gempa dan tsunami melanda sebagian provinsi aceh dan beberapa negara tetangga. Dalam peristiwa itu rakyat aceh banyak yang kehilangan keluarga / sanak saudara dan harta benda. Namun peristiwa tersebut telah berlalu dan menjadikan suatu motivasi bagi rakyat aceh untuk berbenah diri  dan membangun kembali aceh menjadi sebuah daerah yang lebih baik lagi.
Seismometer Digital Gempa Dan Tsunami
Seismometer Digital
Bangkit dari bencana gempa dan tsunami 

Dalam bidang pengbangan teknologi, Aceh mulai unjuk gigi. terbukti dengan inovasi yang dibuat mahasiswa politeknik aceh, M. Alfi Syahri.R. Pelajar yang akrab disapa Alfi tersebut membuat sebuah alat siaga bencana khususnya untuk gempa dan tsunami yang diberi nama Seismometer Digital yang dibimbing oleh dosen Java Programming Dan Networking Ramadhani, S.Kom Dan Mizanul Ahkam, S.T , alat ini memiliki fitur antara lain:

  • SMS Broadcast Untuk gempa
  • Interface monitoring Gempa
  • Sirine sebagai Alarm jika terjadi gempa,
  • Data gempa dalam Skala Richter
  • Info Gempa Akan di posting Melalui Twitter secara Automatis.

Alat ini dibangun dengan teknologi Embedded System yaitu Microprocessor dan Microcontroller, terinpirasi dari wacana Internet Of Things (IoT).

Manfaat dari seismometer digital ini, 
  • Dapat Menjadi acuan evakuasi saat terjadi gempa bumi dan tsunami
  • Dapat Meningkatkan kewaspadaan saat terjadi gempa bumi dan tsunami
  • Dapat memberikan peringatan berupa sirine saat terjadi gempa bumi.
  • Dapat Sebagai edukasi peringatan dini gempa bumi dan tsunami.
  • Dapat Memberi Info Gempa Dan Tsunami Melalui SMS Broadcast
  • Inovasi Teknologi Siaga Bencana Gempa Dan Tsunami
    Bersama Dosen Pendamping Dan Penguji
  • Dapat Memberi Info Gempa Dan Tsunami Melalui Social Media

Sebagai Putra Daerah Aceh, M. Alfi Syahri. R bertujuan untuk membangun kota lahirnya dengan mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. 

(Sumber: http://www.jobsteamproject.org/2016/05/inovasi-teknologi-siaga-bencana-gempa.html)

Video Demo Alat :



Mursalin Butuh Uluran Tangan Para Dermawan, Nomor Rekening ada Disini!

Tags
ACEH UTARA | Setelah berita mengenai Mursalin mantan pemain sepak bola di Aceh Utara beredar di facebok yang menderita penyakit di punggungnya. Mursalin dalam keadaan sakit tinggal sendiri di gubuk reot peinggalan orang tuanya. 
 
Mursalin dengan Tgk. Hanafiah di RS. Cut Mutia


Akhirnya berita tersebut banyak tersentuh hati para netien di media masa dan sampailah pada pemerintah di Aceh Utara, sekarangpun Mursalin sudah dirawat di Rumah Sakit Cut Mutia.

Baca: Dari Medsos, Pemerintah Baru Tahu Ada Mursalin yang Lumpuh Lima Tahun Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot

Seperti komentar Tgk. Hanafiah di facebook seorang warga yang pertama kali mengabarkan berita tentang keadaan Mursalin, begini katanya; 

"Alhamdulillah dan terima kasih semua hamba Allah yg telah memperhatikan Mursalin semoga Allah selalu melimpahkan rahmat kepada kita semua amin. Sekarang dalam perawatan di rumah sakit Cut Mutia. Tadi malam saya menjenguk beliau dan menangis di pelukan saya, sambil menangis terisak-isak adik kita Mursalin terharu karna beliau sudah lama menunggu kesenangan seperti ini (trep that ka lon preh senang lagenyo) dan beliau mintak terimakasih kepada orang-orang yang membantu nya.dan belau bilang: saya tidak keberatan dan sangat senang dan rela kemana pun dibawa saya untuk berobat,yang saya pikirkan,selama saya dalam perawatan siapa yang akan menjaga saya.kalaupun ada nanti keponakan saya yang akan menjaga saya dari mana saya ambil uang untuk biaya hidupnya.kepada hamba Allah yang mempunyai kelebihan rezki untuk menyisihkan kepada adik kita Mursalin semoga Allah meridhai apa yang kita lakukan yang terbaik untuk orang lain aaamiiin" Begitu cerita Tgk. Hanafiah waktu ketemu Mursalin di rumah sakit.

Tgk. Hanafiah juga menghimbau jika ada warga dimanapun berada, khususnya warga Aceh yang ingin meringankan beban dari mantan sang atlit sepak bola ini para netizen bisa membantu lewat:

Nomor Rekening 0445-3673-38 BNI SYARIAH  A/N TIHAJAR  (kakak kandung Mursalin). atau antar langsung Pos kantor Keuchik Keude Aceh kota Lhokseumawe, Aceh dengan nomor Telepon 082369635151.

Jazakallahu Khairan Katsira.

Selasa, 17 Mei 2016

Dari Medsos, Pemerintah Baru Tahu Ada Mursalin yang Lumpuh Lima Tahun Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot

Tags
ACEH UTARA | Sebuah informasi yang menyayat hati beredar di media sosial Facebook. Informasi tersebut menceritakan tentang kepedihan hidup seorang pemuda yang hidup seorang diri di pedalaman Aceh Utara.

Mursalin terbaring karena menderita lumpuh selama lima tahun.
Namanya Mursalin (25), warga Desa Rumoh Rayeuk, Kecamatan Langkahan. Ia hidup sebatang kara di rumah yang telah rusak parah setelah ditinggal kedua orang tuanya. Kondisinya sangat memprihatinkan. Hampir lima tahun terakhir, ia terbaring lemas karena mengalami pembusukan di bagian punggungnya.

Penyakit dipungung Mursalin

"Sudah lima tahun hidup didalam gubuk peninggalan kedua orang tua nya. Kalau hujan tempat tidur basah karena kondisi atap rumbia sudah tidak layak lagi. Didalam rumah cuma di temani dua batang kayu kecil dengan ukuran panjang yang berbeda untuk menggait makanan yang jauh darinya hasil belaskasihan tetangga," kata Hanafiah dalam status facebook nya.
Mursalin di tim sepak bola Aceh Utara nomor punggung 18

Mursalin waktu masih berjaya di tim sepak bola Aceh Utara

Hanafiah.juga menceritakan, dari foto yang beredar, jika Mursalin dulunya adalah mantan pemain sepakbola. Tapi kemudian lama tak ada kabar. Sekarang dia hanya bisa tidur terlungkup, kalau mau buang hajat pakek kantong plastik tidak ada uang untuk beli pempers.

"Kadang berhari hari kotoran didalam rumah tidak ada yang buang kalau ada orang lewat disamping rumah baru dia minta tolong," sambung cerita Hanafiah.

Rumah ditempati Mursalin
Dari curhatan via facebook, Hanafiah mengharapkan dukungan dan simpati para dermawan agar ringan tangan membantu meringankan beban hidup Mursalin.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Kesehatan Aceh Utara dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Dinsos Mobduk) Aceh Utara, baru mengetahui kasus tersebut, setelah beredar di media sosial.









"Kami baru tahu dan akan segera tindaklanjuti informasi tersebut. Kami juga akan rujuk Mursalin untuk segera mendapatkan penanganan medis," kata Kadinkes dr. Mahrozal singkat saat dikonfirmasi AJNN, Selasa, (17/5).[]  

Sumber: AJNN dan  Hanafiah

Minggu, 15 Mei 2016

Inilah Daftar Nama Korban Kecelakaan Bus Sempati Star di Seulawah,

Tags
ACEH BESAR | Satlantas Polres Aceh Besar akhirnya berhasil mendata nama-nama korban bus Sempati Star Scania yang mengalami kecelakaan di Lamtamot, Kecamatan Lembah Seulawah siang tadi, Minggu, 15 Mei 2016.

Korban berusaha keluar dari bus Sempati Star yang mengalami kecelakaan di Seulawah
Informasi yang diperoleh malam ini, bus tersebut diketahui mengangkut penumpang rombongan antar pengantin berjumlah 36 orang. Seorang penumpang meninggal dunia yaitu Ansari, 56 tahun, warga Siron Blang Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.

Adapun korban luka berat berjumlah tiga orang yaitu:

1. Ridwan, 48 tahun, swasta, alamat Desa Meureu Ulee Titi Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.
2. Hamdiah, 55 tahun, petani, alamat Desa Manggra Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.
3. Teuku Azhar, 71 tahun, alamat Desa Bak Sukon, Aceh Besar.
Korban Luka Ringan berjumlah 32 orang:
1. Zainal Abidin, 53 tahun, supir bus Sempati Star, alamat Sei Kambing, Medan, Sumatera Utara.
2. Fadlun, 28 tahun, swasta, alamat Ie Alang, Aceh Besar.
3. Syahrul, 34 tahun, swasta, alamat Ie Alang, Aceh Besar.
4. Minzahri, 45 tahun, swasta, alamat Ie Alang, Aceh Besar.
5. Asmawati, 31 tahun, ibu rumah tangga, alamat Ie Alang, Aceh Besar.
6. Ahmad, 2 tahun, alamat Ie Alang, Aceh Besar.
7. Nova, 25 tahun, alamat Desa Seuot, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.
8. Dedi, 10 tahun, pelajar, alamat Desa Seuot, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.
9. Hanif, 32 tahun, swasta, alamat Desa Seuot, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.
10. Munir, 42 tahun, swasta, alamat Desa Bak Sukon, Aceh Besar.
11. Husni, 45 tahun, ibu rumah tangga, alamat Desa Ie Alang, Aceh Besar
12. Yarbini, 55 tahun, alamat Desa Bak Sukon, Aceh Besar.
13. Yusnidar, 40 tahun, ibu rumah tangga, alamat Desa Ie Alang, Aceh Besar.
14. Siti Sarah, 25 tahun, alamat Desa Manggra Aceh Besar.
15. Tahju, 2 tahun, alamat Desa Manggra Aceh Besar.
16. Fitri, 8 tahun, pelajar, alamat Desa Manggra Aceh Besar.
17. Yusri, 55 tahun, alamat Desa Manggra Aceh Besar.
18. Murni, 56 tahun, ibu rumah tangga.
19. Syamsuddin, 47 tahun, alamat Desa Ie Alang Aceh Besar.
20. Dayan, 55 tahun, swasta, alamat Desa Ie Alang, Aceh Besar.
21. Abdul Basar, 9 tahun, Indrapuri
22. Rifa, 3 tahun, Indrapuri
23. Asriah, 35 tahun, Indrapuri
24. Juhana, 19 tahun, pelajar, Indrapuri
25. Bustari, 44 tahun, alamat Desa Ie Alang, Aceh Besar.
26. Arman, 23 tahun, swasta, alamat Desa Ie Alang, Aceh Besar
27. Heri, 36 tahun, swasta, Cot Bayu, Aceh Besar
28. Zainal Abidin, 35 tahun, swasta, alamat Ie Alang, Aceh Besar.
29. Irawati, 67 tahun, ibu rumah tangga, alamat Ie Alang, Aceh Besar.
30. Mushallah, swasta, alamat Ie Alang, Aceh Besar.
31. Siti Sarah, 25 tahun, swasta, alamat Desa Manggra, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar
32. Den Raju, 29 tahun, supir cadangan, asal Lueng Bata Banda Aceh.[] sumber portalsatu.com

Lokasi Sumur Berzikir Milik Rohani, Telah Disiapkan Tim Keamanan oleh Polsek Idi Rayeuk

Tags
ACEH TIMUR | Mengantisipasi meningkatnya masa berkunjung ke sumur yang mengeluarkan suara zikir milik Rohani di Desa Gampong Blang Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur, Aceh. 

Warga sambil menenteng air sumur yang diperolehnya dari sumur rumah Rohani
Kapolsek Idi Rayeuk, AKP Samsuddin, mengaku segera menyiapkan tim keamanan untuk mengamankan lokasi tersebut.


“Pihak kita akan menyediakan pengamanan di lokasi, “ kata AKP Samsuddin, Minggu (15/5/2016).

Dia mengungkapkan, alasan utama membentuk tim keamanan karena banyak warga yang berada disekitar lokasi dan Aceh Timur akan datang untuk menyaksikan secara lagsung sumur yang mengeluarkan suara zikir. Sehingga dipastikan rumah milik Rohani akan dipadati masa.

Sekarang ini informasi yang kita dengar, masih ada warga sekitar dan sebagaian dari daerah lain di Aceh Timur yang melihat langsung sumur tersebut. Jika ada kemungkinan ramai yang melihat langsung,” terangnya.

Hingga berita ini diturunkan, masyarakat terus berdatangan untuk menyaksikan kejadian langka tersebut. Bahkan diantara mereka sengaja membawa botol air minum untuk mengambil air sumur zikir itu. []

 Warga sambil menenteng air sumur yang diperolehnya dari sumur rumah Rohani

 


 


Misterius! Warga Idi Rayeuk Dihebohkan dengan Suara Zikir dalam Sumur

Tags
ACEH TIMUR | Warga Aceh Timur dihebohkan dengan suara zikir di dalam sumur milik seorang warga bernama Rohani (58) di Dusun Syahbandar Desa Kuta Blang Idi Rayeuk, Minggu (15/5)


Warga sedang mendengar suara zikir dalam sumur
Kejadian langka tersebut bermula saat pemilik rumah, Rohani hendak sembahyang subuh, ia mendengar suara zikir dengan dengan lafadz "Allah-Allah" secara berulang-ulang. 

Saat mendengar suara itu, Rohani mengaku tak langsung mencari tau dari mana sumber suara itu, dan langsung Shalat, usai shalat dia mendengar lagi suara zikir tersebut.

"Ketika saya mencari sumber suara itu rupanya berasal di dalam sumur," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh saksi mata lainnya yaitu tetangga Rohani bernama Linda (39), diceritakan bahwa selama ini Rohani tinggal bersama saudara perempuannya yang keduanya berstatus janda.
"Ibu Rohani selama ini rajin mengikuti pengajian, bisa saja itu terjadi. Semua itu rahasia Allah ya pak, kita manalah tau," ujar Nurlinda

Linda mengaku mendengar jelas suara zikir yang bersumber dari sumur milik Rohani pagi tadi.
"Tadi pagi jelas kali kedengarannya did alam sumur, sekarang kurang jelas karena udah banyak warga berdatangan, jadi sangat berisik," tutur Linda

Linda menyebutkan, beberapa Tengku juga telah datang, seperti Abu Wahab Keude Dua Idi dan berpesan agar air sumur itu tak diambil dulu.

"Jangan diambil airnya dulu takut banyak orang salah menafsirkan, dan nanti kita lihat airnya apa bisa untuk obat, karena semua kehendak Allah jangan nanti salah penafsiran," kata Linda mengulang perkataan Abu Wahab.

Pantauan , sumur itu tampak di kerumuni warga yang ingin melihat langsung kejadian langka itu, bahkan Bupati Hasballah M Thaib (Rocky) juga tampak di tengah-tengah kerumunan warga.[] ajnn

IMPKU di Kluet Gelar Mubes Ke-V

BANDA ACEH | Ikatan Mahasiswa Pemuda Kluet Utara (IMPKU), Kabupaten Aceh Selatan kembali menggelar musyawarah besar ke-V (lima) untuk periode kepemimpinan  2015-2018 dengan tajuk, menyatu dalam perbedaan bersatu dalam kejayaan, yang diselenggarakan di Aula Gedung Pemuda Aceh, Desa Lambaro Skep, Banda Aceh,  Minggu 15/5.

IMG_20160515_152043
ketua demisioner IMPKU, Harmaini
Amatan abaspost.com,  musyawarah yang sempat molor dua jam dari jadwal yang ditentukan pukul 09.00 WIB itu.
 Ketua panitia acara, Riski Mandala Putra kepada media ini mengatakan bahwa,  musyawarah penggantian kepemimpinan tersebut adalah untuk peremajaan organisasi penguyuban, sebagai perwujudan regenerasi, dengan harapan agar melahirkan ketua  IMPKU yang mementingkan kebersamaan, dan membawa IMPKU yang lebih baik kedepannya.
 “Agar di IMPKU tidak ada lagi perpecahan dan dualisme” Ujarnya.  Sementara itu, ketua demisioner IMPKU, Harmaini berharap agar untuk kedepannya, penguyuban yang yang sejak 2013-2015 dipimpinnya itu agar menjadi lebih baik kedepan, dengan mengedepankan persatuan, dan kebersamaan. Ia juga berharap, tanah untuk pembangunan asrama yang telah sejak 2008 terbeli agar untuk kedepannya bisa diditikan asrama seperti yang selama ini diharapakan. Begitupun, Harmaini juga berharap, agar para tokoh dan orang tua masyarakat Kluet Utara di Banda Aceh untuk mau memperhatikan nasib IMPKU.”
karena jika tidak adanya dukungan IMPKU tidak bisa berjalan sendiri,” ujarnya. Tokoh masyarakat Kluet Utara yang hadir hari itu, Misbah juga berharap agar siapaun nanti yang terpilih sebagai ketua  IMPKU agar dalam segala kebijakannya diambil melalui proses musyawarah, “jangan ambil sikap sendiri” Ujarnya.
turut dihadiri dalam acara tersebut oleh Ketua Ikatan Masyarakat Kluet di Banda Aceh, Dr. Khairuddin dan beberapa tokoh masyarakat Kluet Utara yang ada di Banda Aceh, seperti Misbah,  Taufik M. Zein, M. Zuz dan beberapa tokoh lainnya. (abaspost.com)

Asik Berfoto, Sembilan Warga Aceh Besar Terseret Ombak di Tapaktuan

TAPAKTUAN | Sembilan wisataan asal Aceh Besar terseret ombak saat sedang berfoto di objek wisata Tapak, yang terletak di pinggir laut Gampong Pasar, Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, Minggu (15/5/2016) satu diantaranya hingga kini belum ditemukan.
 
IMG-20160515-WA002
Tim SAR Aceh Selatan sedang evakuasi pencarian korban hanyut di laut
Korban yang belum ditemukan bernama Azhari alias Ismail (32) Warga Desa Lampanah Leunga, Kecamatan Seulimum Aceh Besar. Sampai saat korban hilang masih dilakukan pencarian oleh Tim SAR Aceh Selatan yang dipimpin oleh May Fendri SE menggunakan perahu karet dan dibantu TNI/Polri, Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Tapaktuan serta Rapi Lokal Tapaktuan.
 
Kejadian naas tersebut terjadi sekira pukul 12.30 WIB, saat Azhari bersama 8 orang rekannya mengunjungi objek tapaktuan tapa dan berfoto membelakiangi laut saat sedang asik berfoto ombak menghembas mereka dari belakang.
 
“Saat mereka berfoto dibagaian tumit tapak tersebut datang ombak besar menghempas ke 9 orang tersebut satu diantaranya langsung terseret ke laut dan 8 orang terjatuh di batu karang dan berpegangan pada karang. ke 8 korban mengalami luka ringan luka gores dibagian Kaki, Tangan dan Kepala selanjutnya korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Yuliddin Away Tapaktuan oleh pihak keluarga,” Terang Ketua Sar Aceh Selatan. (AcehSelatanNews)