Jumat, 13 Mei 2016

Pangkostrad Kelahiran Aceh: “PKI ngak Boleh Hidup”

Tags

JAKARTA | Akhir-akhir ini beredar broadcast soal kegiatan berbau Partai Komunis Indonesia (PKI). Isi pesan yang tersebar itu memberi peringatan kebangkitan PKI dan rapat-rapat yang digelar, pada hari ini 9 Mei dan disebut hari lahirnya PKI. 


 Pangkostrad

Apa kata Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi soal PKI yang tengah ramai diperbincangkan lagi ini?
“PKI nggak boleh hidup di RI,” jelas Edy di Tanjung Priok, Jakarta seperti dilansir Detik. Senin 9 Mei 2016.
Edy yang melepas kontingan TNI ke Papua ini menyampaikan bahwa TNI selalu waspada. Edy juga menanggapi soal temuan baju-baju dengan gambar palu arit.

Baca: Berdalih ini Negara Demokrasi, Jokowi Larang Kapolri & Panglima TNI untuk Sweeping PKI


“Iseng aja orang-orang itu, pasti tak ada yang setuju, cari makan itu. Ribut-ribut cari makan,” sambung dia.

“Kalau mengganggu kedaulatan negara ini, kalo ganggu ideologi negara, tentaralah. Mau sipil mau apapun kalau ganggu ideologi nggak ada alasan. Ideologi kan milik kita, kalau bukan kita yang jaga siapa lagi?” tutup dia.

Letjen Edy Rahmayadi yang saat ini menjabat sebagai Pangkostrad merupakan putra kelahiran Sabang Aceh 10 Maret 1961. Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, lulusanAkademi Militer tahun 1985 berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan sebelumnya adalah Panglima Kodam I/Bukit Barisan.

Dia adalah anak dari Alm. Kapten TNI Rachman Ishaq, penduduk asli Kota Medan bersuku Melayu Deli. Edy Rahmayadi pernah menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 100/Prajurit Setia yang bermarkas di Namu Sira-Sira, Langkat, Provinsi Sumatera Utara. (detik)


EmoticonEmoticon