Senin, 25 April 2016

Irwandi Yusuf Minta Relawannya untuk Berhenti Bully Mualem, Mengenai Pernyataan Ekspor Ganja dan Babi ke Insvestor Asing

Tags

BANDA ACEH | Irwandi Yusuf, bakal calon Gubernur Aceh periode 2017-2022, meminta para relawannya untuk tidak lagi mem-bully Wakil Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem terkait penawaran ekspor babi dan ganja kepada para investor.

Surat kabar Harian Rakyat Aceh
Permintaan Irwandi Yusuf itu berupa seruan yang ditujukan langsung kepada seluruh relawannya agar tidak lagi membuat status atau mengomentari perihal ucapan Mualem tentang ekspor babi dan ganja itu.
“Kepada seluruh relawan pemenangan saya (dan Rakyat Aceh), agar STOP membuat status atau mengomentari perihal ucapan bercanda Wagub Aceh tentang ekspor babi dan ganja,” tulis Irwandi dilaman resmi facebooknya, Minggu 24 April 2016.

Menariknya, mantan orang No 1 di Aceh itu menyebutkan bahwa Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf menawarkan ekspor babi dan ganja hanya bersifat candaan dengan para investor.

“Mualem memang benar-benar sedang bercanda dengan investor,” sebut Irwandi lagi yang sarat akan maknanya.
Bahkan pendiri Partai PNA itu mengatakan bahwa selaku rakyat Aceh harus menghormati Wakil Gubernur sendiri dan tidak mem-bully-nya. “Kita tidak boleh mem-bully Wagub kita sendiri. Sebagai rakyat, kita harus menghormatinya,” ujar Irwandi.

 

Uniknya lagi, di akhir statusnya itu, Irwandi Yusuf menyetir tentang politik bersih seraya menyebutkan bahwa Mualem selaku peserta pilkada 2017 adalah kompetitornya dalam dunia politik.

“Sebagai peserta pilkada 2017, Mualem adalah kompetitor kita dalam Dunia Politik, namun politik kita adalah politik bersih dan santun serta menghargai perbedaan,” tutupnya.

Sebagaimana telah hangat diberitakan bahwa Mualem menawarkan ekspor babi dan ganja kepada para investor asal China, Hongkong, Jepang, Amerika dan Australia saat memberi sambutan pada temu ramah di Aula Pendopo Bupati Simeulue pada Kamis 21 April 2016, yang turut dihadiri unsur forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda kabupaten Simeulue.

Pada kesempatan itu, Mualem juga mempersilahkan kepada negara-negara yang disebutkan diatas untuk mengelola ganja dan babi yang berada di Aceh dan Simeulue bila persoalan legalitas yang sedang digedok oleh Pemerintah Pusat terealisasi dengan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya.

Mualem juga meyakinkan pihak investor dengan menyebutkan bahwa Aceh dan Simeulue merupakan wilayah yang paling cocok dan sangat berpotensi jika ditanami ganja, yang dapat dikelola menjadi bahan bermanfaat seperti obat-obatan. (
Kabar ACEH)
Surat kabar Harian Rakyat Aceh


EmoticonEmoticon