Senin, 25 April 2016

Bhineka Tunggal Ika Versus Lakumdinukum Waliyadin

BHINEKA TUNGGAL IKA VS LAKUMDINUKUM WALIYADIN

 

 

 

Dalam konsep Islam sebenarnya banyak sekali konsep saling menghormati antara yang berlainan bukan hanya dalam ayat “lakukumdinukum waliadin”. Tetapi disini saya hanya ingin mengomentari sedikit banyak kelemahan yang ada dalam konsep Kebhineka Tungala Ika seandainya kita memaknainya tanpa berpegang tenguh dengan konsep keyakinan kita. Sebab seandaain kita hanya sekedar melihat konsep ini maka secara tidak langsung akan menjadi kelemahan orang Islam dalam mengaplikasi segala macam bahtera kehidupan di negeri ini.

Mengapa saya berasumsi demikian? Ini semua didasarkan atas banyaknya kebersamaan dalam islam yang salah dipahami oleh orang islam itu sendiri, dimana seolah-olah kosep kebersamaan yang terkandung dalam islam itu tidak begitu bagus jika dibandingkan dengan konsep bhineka tunggal ika. Maaf disini saya bukan bermaksud menyalahkan konsep Bhineka Tunggal Ika, tetapi saya hanya ingin menekankan kepada para kaum muslimin untuk memahami konsep keberagaman dalam Islam itu sebagai fundamen dasar untuk memahami Bhineka Tunggal Ika. Toh jika sebagain besar umat islam mengabaikan konsep keberagaman dalam Islam dan lebih mengutamakan konsep kebhinekaaan ini akan menjadi batu lonjatan untuk menyalahkan berbagai kebudayaan Isalam yang ada di Indonesia.

Logikanya begini, jika kita lihat keberagaman budaya dari Sabang sampai Marauke, jadi hampir tidak ada konsep budaya bangsa kita yang mengunakan pakaian koko, dan berbusana muslim, sehingga boleh jadi suatu masa nanti orang yang anti dengan islam akan menghembuskan jika pakaian koko dan pakaian muslimah merupakan budaya arab yang harus kita berantas, karena kalau kita masih menggunakan pakaian tersebut berarti menunjukkan jika kita masih di jajah oleh bangsa Arab. Apakah ini tidak menyebabkan jika suatu hari nanti masyarakat akan beropini jika agama itu cuman sebatas budaya. Kalau memang pernyataan saya ini agak berlebihan, coba buktikan sendiri berapa banyak pemuda-pemudi Islam yang mengetahui dan menjalankan ajaran islam dengan benar di zaman sekarang? Jawablah dengan jujur

Sekali lagi disini saya bukan menyalahkan konsep Bhineka Tunggal Ika, tetapi ini semua di ilhami oleh gambaran kehidupan orang Islam sekarang yang terlalu bebas memaknai konsep kebersamaan dan toleransi, sehingga sebagian orang Islam yang kurang memiliki pengetahuan tentang Islam akan mudah tergelincir dengan sendirinya kadalam kosep kebersamaan untuk membenarkan semua agama untuk diikuti. Selain itu kita melihat banyak sekali sekarang orang Islam sendiri yang menentang tentang pelaksanaan syaraiat Islam di Aceh dengan isu HAM, gender dan Indonesia bukan negara agama tetapi negara Pancasila.
 
Padahal mereka sendiri tidak tahu bagaimana konsep HAM dan gender dalam Islam. Bahkan mereka sendiri menafikan apa yang pernah diraih oleh Aceh pada massa syariat Islam ditetapkan sebagai undang-undang pemerintahan mereka, apakah mereka tidak tau jika di Aceh pada masa itu pernah diperintah oleh sultanah, dan salah seorang panglima angkatan lautnya adalah perempuan. jadi alasan apa yang mendasari mereka yang notabenenya Islam juga dengan mengatakan jika syariat Islam di Aceh akan menghambat gender, dan gender bagaimana sih yang mereka maksudkan? Apakah gender yang membolehkan wanita digunakan sebagai alat menjual produk (sebagai penarik iklan dari suatu product)? Mereka tidak sadar jika mereka sendiri telah melanggar konsep bhineka tunggal ika karena memprotes pelaksanaan syariat di Aceh, jadi apakah karana syariat islam yang diterapkan di Aceh dianggap bukan bagian budaya Indonesia (budaya orang Arab) sehingga mereka bisa memprotes nya dengan anggapan menyalahi Bhineka Tunggal Ika?

Inilah yang menjadi dasar penulisan saya ini, dengan mengajak semua orang Islam untuk lebih memahami kosep islam dengan sempurna sebagai fondasi dasar untuk mengaplikasikan kosep kebhinekaan, sehingga kita tetap akan memaknai dan mengaplikasikan kosep Bhineka Tunggal Ika tersebut sesuai seperti yang di inginkan oleh pencutusnya yang hampir kesemuaannya orang Islam.
 


EmoticonEmoticon